Turki merupakan negara nomor dua tercepat pertumbuhan ekonominya G-20
setelah China. PDB Turki mencatat kenaikan rata-rata setiap tahun
11,7% di kwartal pertama tahun 2010, dan menjadikan pertumbuhan
ekonominya tercepat kedua di antara negara G-20 setelah negara China.
Ini adalah pertumbuhan triwulan tertinggi kwartal kedua sejak tahun
2004, yang mencatat pertumbuhan 11,9%. Laju pertumbuhan diperkirakan
akan berkisar antara 11-11,5%. Badan Statistik Turki, Rabu, mengumumkan
bahwa produk domestik bruto (PDB) di kwartal pertama tahun 2010 naik
11,7%, mata uang Turki lira juga stabil menghadapi mata uang asing
seperti dolar dan euro.
Badan Statistik Turki mengatakan PDB meningkat sebesar 16% pertahun
dan mencapai 243.258 juta lira Turki pada level harga berlaku pada
kuartal pertama tahun 2010. Pertumbuhan tertinggi di pertama tahun 2010
tercatat dengan 22,4% dalam perdagangan eceran dan grosir yang diikuti
oleh sektor produksi yang tumbuh 20,6%.
PDB sementara itu, disesuaikan dengan di kwartal pertama tahun 2010
naik 11,7% pada tahun ini, dan 0,1% kuartal berikutnya. Ekonomi Turki
yang mencatat laju pertumbuhan tertinggi dalam dekade terakhir, sejak
tahun 2004 dengan 9,4%, kemudian memasuki tren penurunan tingkat
pertumbuhan pada tahun 2005 dan mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan
lagi ekonominya di kwarta keempat tahun 2008.
Tingkat pertumbuhan yang 6,95% pada tahun 2006 secara bertahap turun:
turun menjadi 4,7% pada tahun 2007, dan turun menjadi 0,7% pada tahun
2008, dengan krisis keuangan global, dan akhirnya menghasilkan kontraksi
4,7% pada tahun 2009.
Pada tahun 2009, perekonomian tumbuh sebesar 14,5% di kwarta pertama,
7,7% di kwartal kedua,dan 2,9% di kwartal ketiga, akhirnya mengalami
pertumbuhan di kwartal keempat dengan 6%.
Dalam sambutannya pada pertemuan kelompok partainya di parlemen hari
Selasa, Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan mengatakan pemerintah telah
membuat pemulihan ekonomi yang tercepat dalam mengatasi krisis,
mencatat bahwa semua pemimpin G-20 yang dia temui selama KTT di Toronto
menegaskan hal itu.
Menteri Perindustrian dan Perdagangan Turki Nihat Ergun mengatakan
laju pertumbuhan kwartal pertama menjadi indikator yang menunjukkan
bahwa Turki sedang mengarah pada pemulihan yang aman dan stabil dari
krisis.
Ergun menunjukkan bahwa pertumbuhan 11,7% di kwartal pertama tahun
2010, terutama karena adanya efek kontraksi dasar dari 14,5% pada
kwartal pertama tahun 2009, mencatat bahwa efek dasar akan mulai
berkurang di kwartal kedua, memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sebesar
6% sampai 8 %.
Mereka mengharapkan tingkat pertumbuhan tahunan lebih tinggi dari 6%
untuk tahun 2010, menandakan bahwa pemerintah mereka bisa membuat revisi
ke atas dalam proyeksi pertumbuhan sebesar 3,5% di Program Jangka
Menengah, yang katanya sangat hati-hati dalam situasi saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar