Sistem politik Turki sebelum sistem politik demokrasi ala barat yang
diterapkan di Turki saat ini, sebenarnya Turki telah menganut sistem
politik islam. Yang mana dalam sejarahnya sistem politik ini pernah
berjaya yaitu pada masa kekhalifahan Utsmani. Dalam sistem politik Islam
pemilihan khalifah harus terpenuhi syarat legal dan keutamaannya yaitu
beragama islam, baligh, berakal sehat, merdeka; ketika dilakukan
pemilihan dan dipilih di bai’at; ada Mahkamah Mazhalim untuk
menghilangkan kejahatan yang terjadi maksudnya kejahatan yang melanggar
syariat Islam; dalam pemilihan anggota majelis Ummat dipilih lewat
pemilu (Majelis Ummat mewakili umat dalam memberikan pendapat ,sebagai
rujukan khalifah untuk meminta masukan atau pendapat yang terkait dengan
kebijakan); Majelis Ummat memiliki hak syura (musyawarah) dan mempunyai
kewajiban muhasabah (mengontrol & mengoreksi khalifah); dan masih
banyak yang lainnya.
Sebelumnya, Turki adalah sebuah negara yang diagungkan oleh negara-negara berpenduduk muslim di dunia karena merupakan pusat peradaban Islam, tiba-tiba sekarang menjadi negara yang sangat anti terhadap simbol-simbol yang terkait dengan islam. Turki adalah sebuah negara berpenduduk mayoritas muslim yang pernah memimpin dunia islam selama 700 tahun, yaitu sejak permulaan abad ke-13 sampai jatuhnya Kekhalifahan Utsmani pada awal abad ke-20. Sungguh mengherankan apabila sekarang Turki menjadi negara yang menganut sistem politik demokrasi ala barat, sistem ini membawa nilai-nilai sekularisme.
Sebelumnya, Turki adalah sebuah negara yang diagungkan oleh negara-negara berpenduduk muslim di dunia karena merupakan pusat peradaban Islam, tiba-tiba sekarang menjadi negara yang sangat anti terhadap simbol-simbol yang terkait dengan islam. Turki adalah sebuah negara berpenduduk mayoritas muslim yang pernah memimpin dunia islam selama 700 tahun, yaitu sejak permulaan abad ke-13 sampai jatuhnya Kekhalifahan Utsmani pada awal abad ke-20. Sungguh mengherankan apabila sekarang Turki menjadi negara yang menganut sistem politik demokrasi ala barat, sistem ini membawa nilai-nilai sekularisme.
Mustafa
Kemal Ataturk mendirikan Republik Turki apada tahun 1923. Republik
tersebut mengacu pada nilai-nilai barat atau sekularisme, maka dia yang
juga merupakan presiden pertama dalam pemerintahan Republik Turki
menjalankan sistem politik demokrasi ala barat. Modernisasi yang
dilakukan Kemal yang mengkiblat ke Barat, misalnya dia mengganti
penggunaan huruf Arab menjadi huruf Latin, poligami dilarang, perempuan
diberi kebebasan yang sama dengan laki-laki, larangan memakai jilbab,
penghapusan sistem khalifah, penutupan sekolah-sekolah islam
tradisional, pembubaran pengadilan agama, penghapuusan tarikat, melarang
pemakaian penutup kepala khas dinasti Utsmani bagi laki-laki dan
lain-lain.
Untuk menjaga sistem politik demokrasi ala barat maka pemerintah Kemal menggunakan militer untuk menumpas hal-hal yang terkait dengan islam itu sendiri.
Ketika terjadi peralihan Turki ke sistem multi-partai pada tahun 1946, militer tetap dominan menjaga sistem politik demokrasi ala barat dan nilai-nilai sekulerisme. Banyak partai-partai yang ada di Turki misalnya AKP (Adalet ve Kalkinma Partisi), Partai Refah, Partai Rakyat Republik, Partai Demokrat, Partai Fadilah, Partai Saadat dan masih banyak yang lain. Selama ini setiap terjadi kemenangan partai politik yang berbasis Islam selalu diikuti dengan upaya kudeta dan pembubaran partai politik
Untuk menjaga sistem politik demokrasi ala barat maka pemerintah Kemal menggunakan militer untuk menumpas hal-hal yang terkait dengan islam itu sendiri.
Ketika terjadi peralihan Turki ke sistem multi-partai pada tahun 1946, militer tetap dominan menjaga sistem politik demokrasi ala barat dan nilai-nilai sekulerisme. Banyak partai-partai yang ada di Turki misalnya AKP (Adalet ve Kalkinma Partisi), Partai Refah, Partai Rakyat Republik, Partai Demokrat, Partai Fadilah, Partai Saadat dan masih banyak yang lain. Selama ini setiap terjadi kemenangan partai politik yang berbasis Islam selalu diikuti dengan upaya kudeta dan pembubaran partai politik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar