Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan 
menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini 
pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah 
karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak).
Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula 
dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan 
paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan 
non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering 
disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
Manajemen tingkat menengah (middle management) mencakup semua 
manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen 
puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang 
termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, 
manajer pabrik, atau manajer divisi.
Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer, bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan 
pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini. 
Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan 
pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, 
berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan permintaan 
pekerjaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar